Selasa, 16 Maret 2010
















PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI GUNUNG
1. Sifat mental
Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka, tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasi secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.
2. Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik – teknik pendakian, pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.
3. Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olahraga yang berat sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik, berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap kita harus selalu berlatih.
4. Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah – kaidah dan hukum – hukum yang harus kita pegang dengan teguh, mendaki gunung tanpa harus memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.
Hal penting dalam melakukan perjalanan
1. Bagaimana kondisi tempat.
2. Bagaimana keadaan cuaca.
3. Bagaimana perijinannya .
4. Bagaimana cara mendapatkan air.
5. Pemilihan medan yang akan ditempuh dan lokasi basecamp.
6. Packing ( menyiapkan barang yang ringkas berfungsi ganda dan tidak menyulitkan ), menaruh barang yang berat pada posisi atas cerrier atau berada dipundak, membagi berat beban yang seimbang antara kanan dan kiri, mengelompokkan barang dalam satu plastik dan menaruh barang yang sering diambil pada tempat yang mudah diambil.
7. Jarak tempuh dan biaya trasportasi.
8. Biaya makan selama perjalanan harus benar – benar dihitung sesuai dengan 3 x makan per hari karena makanan adalah sumber energy.
9. Dan biaya cadangan atau biaya darurat bila dalam perjalanan tidak sesuai dengan rencana.
PERLENGKAPAN PERJALANAN PENDAKIAN
Terdiri dari :
1. Perlengkapan dasar
Perlengkapan dasar diantaranya adalah
a. Sepatu, sandal dan kaos kaki
b. Celana dan pakaian ( jaket, ponco )
c. Topi lapangan
d. Carrier / ransel
e. Tenda, sleeping bag, matras
f. Alat navigasi ( kompas, peta, senter, pluit, pisau )
g. Obat – obatan ( betadine, Kapas, plester, minyak kayu putih )
h. Tali ( rapia atau tambang )
i. Alat permainan ( kartu remi atau domino dll )
2. Perlengkapan makan dan masak
a. Alat masak lapangan ( misting )
1. Kompor
2. Gas, minyak tanah atau spirtus
3. Lampu badai atau botol daeng yang diberi sumbu
b. Alat bantu makan
1. Sendok, piring dan gelas
c. Makanan dan minuman pendukung
1. Indomie
2. Bubur instant
3. Roti
4. Energy drink ( extra joss atau kratingdaeng )
5. Susu, teh, kopi, gula, garam
6. Makanan kecil atau cemilan ( coklat, permen, keripik )
7. Beras, telor, kornet
PERLENGKAPAN PERSONAL
1. Carrier / ransel
2. 1 Set pakaian tidur
3. Jaket / baju hangat
4. Baju sesuai kebutuhan
5. Ponco, matras, sleping bag atau sarung
6. Kaos kaki, sarung tangan, kupluk
7. Senter
8. Alat makan ( sendok, piring, gelas )
9. Obat – obatan pribadi
10. Kompas, pluit
11. Logistik
12. Tali, lilin
TIPS PENDAKIAN
PILIH BARANG YANG DAPAT BERFUNGSI GANDA
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan barat beban yang harus kita bawa.contohnya : Alumunium foil, bisa untuk mengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di cerrier.
MATRAS
Sebisa mungkin matras disimpan didalam cerrier jika akan pergi ke lokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikat matrasnya diluar, memang kelihatanya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian , baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
KANTUNG PLASTIK
Selalu siapkan kantung plastic pada ransel anda. Karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastic untuk mengorganisir barang barang didalam cerrier anda ( dapat dikelompokan masing masing pakaian, makanan dan item lainnya ), ini untuk mempermudah jika sewaktu waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.
MENYIMPAN MAKANAN
Pada gunung – gunung tertentu ( misalnya rinjani ) usahakan makanan dibungkus dengan plastic dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam cerrier, karna monyet – monyet didekat puncak / basecamp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.
MENYIMPAN KOREK API BATANGAN
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film ( roll photo ), agar korek api anda selalu kering.
PACKING BARANG / MENYUSUN BARANG DI CERRIER
Selalu simpan barang yang paling berat diposisikan atas, gunanya agar pada saat cerrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan dipinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN
Tanaman liar yang dapat dimakan sebagai pegangan adalah bunga, daun, tumbuhan atau umbi yang bisa dimakan oleh satwa liar adalah tumbuhan yang tidak beracun dan dapat kita konsumsi. Adapun tumbuhan yang perlu dihindari adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu atau berpermukaan kasar, tanaman yang daunnya keras atau liat jangan dikonsumsi atau bisa mengandung racun. Beberapa ciri tanaman yang dapat di konsumsi :
1. Arah lilitan
Tumbuhan merambat dan melilit dipohon dapat juga dimakan jika lilitan batang kearah kanan atau searah jarum jam.
2. Jamur beracun berciri – ciri berwarna gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga dan coklat kecuali jamur kuping dengan payung coklat, bau tidak sedap disebabkan mengandung asam sulfur atau amoniak juga menunjukan jamur itu tidak layak dimakan dan jamur beracun umumnya tumbuh ditempat kotor misalnya tumbuh dikotoran hewan.
Hal terpenting sebaiknya tumbuhan liar dihutan dimasak dahulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi, bila terjadi keracunan usahakan muntahkan dan minum air kelapa atau norit.
SISTEM PENDAKIAN
1. Himalaya system adalah system pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian jangka panjang, memakan waktu berminggu minggu, system ini berkembang pada pendakian – pendakian di pegunungan Himalaya, kerjasama kelompok dalam system ini terbagi dalam beberapa tempat peristirahatan ( misalnya basecamp, flying camp dll ) walaupun hanya satu anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil.
2. Alpine system adalah system pendakian yang berkembang dipegunungan Alpen tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak bersama – sama, system ini lebih cepat, karena pendaki tidak perlu kembali ke base camp perjalanan dilakukan secara bersama – sama dengan terus naik dan membuka flying camp sampai ke puncak.
JENIS PERJALANAN / PENDAKIAN
Mountaineering dalam arti luas adalah suatu perjalanan,mulai dari hill walking sampai dengan expedisi pendakian kepuncak – puncak yang tinggi dan sulit dengan memakan waktu yang lama,bahkan sampai berbulan – bulan.
Mounteneering dibagi menjadi 4 bagian :
1. Hill walking / fell walking
Perjalanan mendaki bukit – bukit yang relative landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan – peralatan khusus yang bersifat teknis.
2. Scrambling
Pendakian pada tebing – tebing batu yang tidak begitu terjal dan relative landai.
3. Climbing
Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus, peralatan teknis dibutuhkan sebagai pengaman, climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari.
4. Mounteneering
Merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian diatas, waktunya biasanya berhari – hari, berminggu – minggu, bahkan berbulan – bulan. Disamping harus menguasai teknis pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai management pendakian, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian dll.
TIPS MENCEGAH HYPORTERNIA
1. Usahakan jangan menggunakan kaos dari bahan katun, karena katun jika basah sangat sulit mengeringkanya, ini biasanya menyebabkan kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyster / spandek / nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang, memang sich bisa ganti kaos tapi digunung yang sering turun hujan mengeringkan pakaian jadi pekerjaan yang tersendiri.
2. Membawa bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar atau energy boost ( seperti gel dengan glikosa biasanya dipakai para pesepeda ) sangat berguna sebagai makanan cadangan yang ringan dibawa dan menghasilkan energy lumayan.
3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat, salah satunya membawa ponco, bagaimanapun kondisinya jangan lupa sarung tangan dan kaos kaki.
4. Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman selalu menjaga komunikasi dengan cara membawa pluit atau cermin, biasakan selalu perhatikan pendaki yang lain bila naik ataupun turun.
5. Jangan paksakan jalan terus jika kelelahan atau letih, berhenti, pasang tenda dan buatlah makanan dan minuman yang cepat saji seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walau kurang suka karena makanan adalah sumber energy untuk tetap jalan selain itu makanan yang membuat tubuh kita menjadi hangat.
6. Bawa selimut darurat.
7. Penghangat tubuh sementara.
Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup, kuncinya adalah menggunakan otak untuk berimprovisasi.
Statistik membuktikan butuh waktu 72 jam atau 3 hari untuk bertahan hidup bagi orang hilang dan yang mampu bertahan hidup lebih dari itu hanya 5 % itupun karena pengetahuan alam dan pengamatan serta tekad untuk bertahan hidup yang kuat.
Aturan Penyelamatan diri dalam keadaan berbahaya
1. Percaya diri
Orang yang dapat menyelamatkan diri tidak terjebak dalam rasa ketakutan yang mematikan yaitu ketakutan yang tidak termobalisasi atau penyangkalan terhadap ketakutan, jangan berdiam diri hanya menunggu pertolongan, lakukan sesuatu untuk penyelamatan.
2. Tetap tenang
Dalam keadaan yang kritis, orang yang dapat menyelamatkan diri tidak dikuasai oleh rasa takut, tapi mereka akan memanfaatkan rasa takut tersebut, rasa takut yang mereka rasakan sering kali berubah menjadi rasa marah yang akan memotifasi mereka dan membuat mereka dapat berfikir dengan cerdik
Contoh : Aron Ralston seorang pemanjat gunung yang harus memotong tangannya untuk melepaskan diri dari batu besar yang telah menjepit di sebuah lembah celah di Utah, ia butuh waktu 5 hari untuk memastikan tanganya harus dipotong sendiri demi keselamatan nyawanya.
3. Berfikir, menganalisa dan merencanakan
Orang yang harus menyelamatkan diri jangka panjang dengan cepat akan mengorganisir, menentukan rutinitas yang harus mereka lakukan dan menetapkan disiplin. Dalam kelompok orang – orang yang sedang menyelamatkan diri akan muncul seorang pemimpin, menyelamatkan diri dan mengesampingkan emosi dan membiarkan akal yang bekerja dan melaksanakan ide yang menurut mereka masuk akal.
4. Mengambil tindakan
Orang yang menyelamatkan diri mau mengambil resiko untuk menyelamatkan diri mereka dan orang lain.
Contoh : Louren Elder adalah satu – satunya orang yang selamat dari keselakaan pesawat didataran tinggi sierra callifornia, terdampar dipuncak dengan ketinggian 12.000 kaki dengan satu tangan yang patah dia dapat melihat lembah saint dibawahnya, tapi ia terpisah oleh alam yang luas dan tebing es yang menyeramkan, dia harus memanjat tebing selama 36 jam suatu hal yang tampak mustahil baginya, namun Elder hanya memikirkan jalan selangkah demi selangkah.
5. Rayakan keberhasilan anda
Orang yang menyelamatkan diri akan mendapatkan suka cita yang luar biasa dengan pencapaian yang mereka raih, sekecil apapun itu. Hal tersebut dapat menghindarkan mereka dari rasa putus asa yang mematikan dan menjaga mereka untuk selalu termotivasi.
6. Jadilah orang yang menyelamatkan bukan jadi korban
Orang yang menyelamatkan diri selalu melakukan hal yang sama bagi orang lain, bahkan jika orang tersebut berada ratusan mil jauhnya. Saat penulis antone de sant expery terdampar digurun Libya setelah pesawat expedisinya jatuh mengalami kerusakan mesin, dia hanya memikirkan apa yang akan terjadi dengan istrinya jika ia menyerah dan tidak kembali. Yossie Ghinberg pendaki gunung kebangsaan Israel tersesat dihutan Bolivia lebih dari 2 minggu setelah terpisah dengan teman – temanya. Dia berhalusinasi bahwa dia ditemani seorang wanita cantik dalam setia perjalananya. Apapun yang ia lakukan dia lakukan bagi wanita tersebut. Orang dapat berhalusinasi karena turunya mental secara dragtis.
7. Menikmati perjalanan untuk menyelamatkan diri
Penyelamatan diri dapat berarti penantian yang membosankan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
8. Melihat keindahan
Orang yang menyelamatkan diri terpesona dengan keajaiban dunia mereka.
Contoh : Debbre Kileydan empat orang lainya terombang ambing di laut Atlantik setelah kapal mereka tenggelam dalam badai pada tahun 1982. Mereka tidak mempunyai persediaan makanan dan minuman dan mereka bisa saja mati. Dua diantara mereka meminum air laut dan mereka menjadi gila, ketika salah satu dari mereka melompat dari papan ke laut segera dia dimakan ikan hiu dibawah papan mereka. Kiley merasa jika ia terus memandang ke laut, maka dia pun dapat menjadi gila, maka ia berkata pada diri sendiri “ lihatlah kelangit disana sangat indah “.
9. Menyerahkan diri
Ya, anda pasti akan mati. Dalam kenyataannya anda akan mati semua orang akan mati walaupun mungkin tidak harus hari ini. Di hari ke tiga ia terjepit di dalam jurang, Ralston telah kehabisan makanan dan air minum dan ia yakin dia akan mati jika tidak dapat melepaskan dirinya namun hal tersebut membawanya menjadi tegar dan bukan merasa menderita. “ saya akan mati dengan rasa damai”.
10. Yakin bahwa anda akan berhasil
Selama dua hari berakhir pada saat saya terjepit dijurang saya merasa ada sebuah energy yang sangat meningkat memasuki diri saya walaupun waktu itu saya telah kehabisan makan dan minum “ segera setelah itu dia menemukan kekuatan untuk memotong tangan yang telah mati”.
11. Lakukan apapun yang perlu dilakukan
Elder memanjat dan menuruni tebing es dan batu karang tanpa alat – alat dan pengalaman. Simpson menyeret kaki yang patah sejauh bermil – mil untuk kembali ke posnya. Ralston memotong tanganya sendiri untuk membebaskan diri, orang yang merasa dirinya sakit memiliki apa yang disebut psikologi sebagai pengetahuan meta, mereka mengetahui kemampuan mereka dan tidak merendah atau melebih – lebihkan, mereka yakin bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluar untuk itu mereka harus bertindak.
12. Tidak pernah menyerah
Jika kamu tetap hidup masih ada yang kamu bisa lakukan. Orang yang menyelamatkan diri tidak mudah dipengaruhi oleh kemunduran, saat mereka merasa bimbang mereka akan melakukan sebua proses dari awal, mereka menjaga diri mereka untuk tetap bersemangat dengan mengembangkan alternative yang diciptakan dari daya ingatan yang kuat, dimana mereka dapat menyelamatkan diri. Mereka melihat kesempatan dalam kesengsaraan dalam keadaan yang buruk, orang yang dapat menyelamatkan diri dapat belajar dan menyukai uji coba yang mereka alami, Elder menyatakan “ saya tidak akan menjual perjalanan yang saya alami dengan apapun…bahkan kadang – kadang saya merindukan hal tersebut”.
Kesimpulan dari perincian diatas adalah
“ Sebagai manusia yang sempurna yang diberikan anugrah berlimpah untuk melakukan hal – hal diluar kemampuan kita, khususnya untuk bertahan hidup, jangan mudah untuk berputus asa dan selalu mencoba, berimprofisasi dengan alam serta berusaha untuk menangani setiap keadaan sulit yang kita hadapi saat dalam keadaan darurat. Serta kita harus dapat dapat memotifasi diri kita sendiri atau kelompok untuk bisa menularkan semangat untuk berjuang bertahan hidup walaupun diri kita dalam keadaan yang sulit. karena dalam keadaan darurat akan timbul seorang pemimpin dengan sendirinya, serta dengan timbulnya hal – hal yang dapat menurunkan mental akan timbul hal – hal yang ada diluar kemampuan kita kita seperti contoh – contoh pengalaman di atas, selain itu seseorang yang kita cintai yang berada jauh bermil – mil disana dapat menjadi motifasi kita untuk dapat bertahan hidup”.
Bunyi kode etik pencinta alam :
Pecinta Alam Indonesia Sadar bahwa alam
Beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia
sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa dan Tanah air
Pencinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian
Dari mahluk hidup yang mencintai alam sebagai anugrah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan sadar menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta. menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke – 4
Ujung Pandang 1974.
JALUR PENDAKIAN GUNUNG DI PULAU JAWA
Gunung Semeru Bromo
Gunung ini merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dengan nama puncak Mahameru dengan ketinggian 3.676 mdpl, sehingga membutuhkan waktu 4 hari untuk pulang pergi. Sangat dianjurkan dari pos terakhir menuju puncak berangkat pada pukul 2 pagi, untuk tiba dipuncak sebelim pukul 12 siang karena arah angin condong menuju arah Utara menuju puncak membawa gas beracun dari kawah joggring saloka. Pendakian sebaiknya pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus dan September dan jangan mendaki pada musim hujan karena suhu di puncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajat Celsius sehingga dijumpai Kristal es. Taman nasional bromo – Tengger – Semeru termasuk dalam 4 wilayah kabupaten, yaitu : kab. Probolinggo, kab. Pasuruan, kab. Malang dan Kab. Lumajang. Kawasan ini banyak dikenal oleh wisatawan asing maupun domestic, terutama kawasan Bromo.
Untuk menuju Gunung Bromo dari arah pasuruan. Dari Surabaya – Probolinggo turun di Pasuruan – Tosari-Wonokitri. Disini kita meneruskan perjalanan menuju Gunung Pananjakan, atau masuk kelaut pasir dan menuju puncak Gunung Bromo.
Gunung Pananjakan merupakan titik pandang terbaik kearah kawasan Gunung Bromo, dimana kawah Bromo Nampak sebagai suatu panorama yang sangat eksotis, dengan kepulan asap dan warna – warni pegunungan bukit bekas lelehan lava belerang disekitarnya dan hamparan padang pasir mengelilinginya. Disini pemandangan matahari terhimpun nampak lebih indah dengan puncak Gunung Semeru sebagai latarnya.
Bila dari arah Probolinggo – Sukapura terus ke Ngadisari, dari ngadisari – Cemoro Lawang 3 km. Suhu kawasan Bromo antara 5 – 13 derajat celcius. Dari padang pasir Bromo kita dapat naik ke Gunung Batok, Gunung Kursi maupun Gunung Pananjakan. Dikawasan Gunung Bromo ini banyak dijumpai panorama yang sangat menakjubkan.
Malang – Tumpang, dari terminal kota Malang naik angkutan umum menuju desa Tumpang, disambung dengan mobil jeep atau mobil sayur yang berada di pasar tumpang dengan biaya Rp 20.000.- per orang hingga pos Ranupane ( 2.200 m ) dengan melewati desa Gubuk Klakah ( 1.100 m ) untuk meminta ijin pendakian dengan perincian biaya surat ijin Rp 6.000 untuk maksimal 10 orang, tiket masuk per orang Rp 2.000. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000/ tenda dan kamera Rp 5.000/ buah. dan Ngandas ( 2.000 m ) dengan truk atau jeep. Ranupane menuju Ranu Kumbolo 2.400 mdpl berjarak 13 km memakan waktu3 – 4 jam. Dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati ( 2.700 m ) di tempuh 2 – 3 jam. Air dapat dicapai di Sumbermani, kearah barat menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh perjalanan 1 jam. Kalimati – Puncak ditempuh 3 – 4 jam.
Dari puncak turun kembali ke Kalimati membutuhkan waktu 1 – 2 jam, dan 2 – 3 jam untuk sampai di Ranu Kumbolo. Dari Ranu Kumbolo menuju Ranupane dibutuhkan waktu 3 jam. Turun dari Ranupane kearah Tumpang kita dapat juga menuju kawasan Gunung Bromo, melalui pertigaan Jemplang 2 km . Sebelum Desa Ngandas kearah kanan.
GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi berada di pulau jawa tepatnya di Jawa Tengah dengan ketinggian gunung 2.911 mdpl. Dengan nama Puncak yaitu Puncak Garuda. Jalur pendakian yang terdekat adalah melalui sisi Utara dari Selo satu kecamatan di Kabupaten Boyolali yang terletak antara gunung Merapi dan Gunung Merbabu dengan lama pendakian rata – rata 5 jam.
Jalut Utara ( Selo )
Yogyakarta – Magelang – Boyolali turun di Selo.
Biasanya para pendaki berangkat dari Selo sekitar pukul 2 atau 3 pagi yang memakan waktu selama 4 – 5 jam perjalanan. Di Selo, persediaan air harus dicukupi, karena dalam perjalanan menuju puncak sudah tidak ada lagi mata air. Jalan setapak dari Selo terus menanjak dan akan ditemui hutan pinus, setelah perjalanan 2 – 3 jam kita akan sampai di perbatasan hutan dan daerah berpasir. Dari sini kita langsung jalan menuju Puncak Garuda selama 1 – 2 jam. Turun dari puncak Garuda sampai desa Selo memakan waktu 3 – 4 jam.
Jalur Selatan ( Kaliurang / Bebeng )
Jakarta – Jogja
Jogja – Dsn. Kinahrejo, Ds. Bebeng
Cari yang namanya Mbah Marijan, beliau adalah juru kuncinya Gunung Merapi, untuk meminta ijin pendakian.
Dsn. Kinahrejo – Pos Bayangan : 15 menit
Pos Bayangan – Pos 1 : 45 menit
Pos I – Pos II ( Labuhan Dalem ) : 30 menit
Labuhan Dalem ini merupakan semacam tempat berdoa, atau tempat mengadakan upacara - upacara Jawa, yang menghubungkan Kesultanan Yogyakarta dan Penguasa Gunung Merapi.
Pos II – Pos III : 1 jam
Pos III – Pos IV : 45 menit
Pos IV – Kendit : 15 menit
Kendit ini merupakan batas vegetasi.
Kendit – Puncak Kawah : 1.5 – 2 jam
NB : Jalur Selatan ini sangat sulit dan berbahaya, diperlukan peralatan memanjat untuk bisa ke atas. Jalurnya lebih banyak yang blank, tak ada jalur resmi jadi harus mencari sendiri. Setelah Eruption tahun 2006 belum tau lagi ada perubahan jalur atau tidak.
SINDORO SUMBING
Gunung Sindoro mempunyai ketinggian 3.150 mdpl yang terletak di Jawa Tengah. Menuju puncak Gunung Sindoro dari Megelang – Wonosobo dan turun dijalan raya tertinggi di desa Kleduk. Di Kledug harus ke kepala Desa untuk memperoleh informasi dan kita dapat bermalam dirumah kepala desa Kledug ini. Air harus dipersiapan disini, perjalanan kepuncak dimulai melalui kebun sayur, hutan pinis dan terus naik. Mendekati puncak, kita mengambil jalan memutar dari kiri ke kanan kearah puncak. Dari desa Kledung menuju kepuncak memakan waktu 8 jam dan turunya kita membutuhkan waktu 5 jam.
Gunung Sumbing mempunyai ketinggian 3.335 mdpl. Untuk menuju puncak Gunung Sumbing, kita turun dari bus di gapura desa Garung dimana jalan mulai menurun kekota Wonosabo. Perjalanan melalui kebun sayur dan jalan menanjak seperti dalam saluran air. Kita kemudian melewati kebun akasia dan menjumpai padang rumput, dari sini kita dapat melihat puncak Gunung Sumbing. Perjalanan sampai ke punggung gunung, makin lama makin curam dan disini terdapat batu besar tempat berlindung dari hembusan angin yang keras. Dari tempat ini menuju ke puncak masih dibutuhkan waktu 1 – 2 jam lagi. Puncak Gunung Sumbing berbentuk kaldera kecil yang bergaris tengah 800 m dengan kedalaman 50 – 100 m, dan beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju puncak tertinggi harus turun lagi kearah kanan dan kemudian naik lagi. Di Kaldera Gunung Sumbing banyak kawah kecil dimana asap belerang keluar, yang merupakan pemandangan yang menarik.
Dari desa butuh untuk menuju puncak memakan waktu 8 jam perjalanan sedangkan turunnya memakan waktu 5 jam. Air harus sudah dipersiapkan secukupnya didesa Garung, untuk perjalanan menuju puncak dan kembalinya, karena dalan perjalanan tidak ada mata air lagi.
GUNUNG ARGOPURO
Gunung Argopuro memiliki banyak puncak, beberapa puncaknya mempunyai struktur tua dan sebagianya lebih muda. Puncak Argopuro memiliki ketinggian 3.088 mdpl.
Jalur baderan atau lewat desa Bremi, Kab. Probolinggo. Tetapi dianjurkan lewat Desa Bremi saja, karena lebih cepat.
Dari terminal bis Probolinggo – Bremi, jam 6 pagi dan jam 12 siang. Sebelum mendaki kita melapor pada polisi atau petugas PHPA setempat untuk meminta ijin pendakian. Setelah berjalan 3 jam sampai di danau taman hidup, lalu meneruskan pendakian ke puncak dengan mengitari separuh danau kekiri, dengan menempuh perjalanan 6 jam. Puncak Argopuro di sebut “ Puncak Dewi Rengganis “, karena disana terdapat patung Dewi Rengganis. Puncak Dewi Rengganis ini merupakan bekas kawah belerang. Turun dari puncak Argopuro, kita dapat memilih turun dengan mengitari gunung lewat alun – alun besar, kemudian menuju Besuki lewat Baderan. Alternatif lainya yakni kembali lewat jalur semula yaitu Bremi.
Alun – alun Besar adalah hamparan padang rumput yang luas, dan pernah direncanakan sebagai landasan pesawat terbang militer pada saat tentara pendudukan Jepang. Gunung Argopuro jarang didaki, hanya pada waktu tertentu saja, saat liburan sekolah atau musim kemarau saja. Gunung Argopuro sesungguhnya merupakan gunung yang menarik, karena selain pemandangannya yang indah, gunung ini juga dikenal memiliki banyak peninggalan bersejarah dari jaman kerajaan sampai masa pendudukan Jepang.
Hutan dikawasan Gunung Argopuro merupakan hutan yang masih asli. Binatang – binatang liar masih banyak dijumpai di daerah ini, seperti Kijang, Monyet, babi hutan, burung Merak, Ular dan lainnya.
GUNUNG RAUNG
Gunung Raung mempunyai ketinggian 3.332 mdpl yang terletak di Jawa Timur. Gunung Raung adalah sebuah gunung yang besar dan unik, yang berbeda dari gunung pada umumnya di pulau Jawa. Keunikan dari Gunung Raung adalah kalderanya yang sekitar 500 m dalamnya, selalu berasap dan sering menyemburkan api. Gunung Raung merupakan gunung tua dengan kaldera dipuncaknya dan dikitari oleh banyak bukit kecil, menjadikan pemandanganya benar – benar takjub.
Dari Bondowoso desa sumber Wringin perjalanan diawali dari desa Sumber Wringin melalui kebun pinus dan perkebunan kopi, menuju Pondok Motor atau Pos pendaki dimana dapat menjumpai seorang juru kunci yang bernama P. Serani. Di Pondok Motor kita dapat melanjutkan perjalanan ke puncak yang membutuhkan waktu sekitar 9 jam. Dari perkebunan Motor ke Gunung Raung, kita akan melewati perkebunan kopi, hutan pinus, hutan cemara, terus sampai didataran tempat dimana kita dapat berkemah, perjalanan dilanjutkan melalui padang alang – alang sekitar 1 jam perjalanan, selanjutnya menuju puncak Gunung Raung yang sedikit berpasir dan berbatu. Dari tempat berkemah menuju puncak Gunung Raung hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam saja. Sedangkan perjalanan turun, memakan waktu sekitar 7 jam.
Dalam perjalanan kepuncak Gunung Raung, tidak ada sumber air. Sebaiknya untuk air dipersiapkan di Sumber Wringin atau sumber Lekan. Untuk mendaki Gunung Raung tidak memerlukan ijin khusus, hanya saja kita melaporkan diri keaparat desa di Sumber Wringin.
GUNUNG SLAMET
Gunung Slamet merupakan Gunung tertinggi nomor 2 di pulau Jawa dengan ketinggian 3.432 mdpl. Tepatnya Jawa Tengah meliputi Banyumas, Pemalang dan Brebes. Untuk menuju puncak Gunung Slamet bisa me;alui 3 jalur jalur yaitu lewat sebelah Barat, lewat Batu Raden ( sulit air dan kabut mudah berubah – ubah ), lewat Bambangan Purbalingga ( tidak terlalu sulit air ) dan melalui Brebes Guci meskipun terjal dan jarang dilalui orang namun pemandangan dari daerah ini sangat indah. Dari ketiga jalur tersebut yang terdekat adalah lewat Bambangan.
Jalur Bambangan
Purwekerto kearah Purbalingga dan dilanjutkan ke Bobotsari. Dari Bobotsari menuju desa Penjangan dengan menggunakan truk atau mobil pick up. Dari desa Penjangan – Bambangan, pos jaga ada disana. Berjalan kearah kanan, kita akan melewati kebun sayur dan hutan pinus, bila naik terus akan masuk kedalam hutan tropika yang indah. Sebelum sampai di Samalantu, pada ketinggian 2.900 mdpl, ada sebuah bangku untuk beristirahat dan juga terdapat sebuah pondok yang rusak, pada umumnya para pendaki beristirah dan bermalam disini. Bila naik terus 1 – 2 jam lagi, kita akan sampai di Sampiyan Jampang perjalanan menuju puncak ditempuh dalam waktu 1 – 2 jam dengan melalui batu – batu lahar yang cukup sukar. Seteh kita tiba dipuncak, akan terlihat hamparan padang lahar yang sungguh luas dan menakjubkan, kita juga dapat menyaksikan pemandangan yang eksotis kearah kawah yang masih aktif. Ledakan besar pada kawah ini terjadi pada tanggal 13 Juli 1988.
Pendakian dari Bambangan ke Samarantu memerlukan waktu 6 jam, dari Samarantu menuju puncak Gunung Slamet sekitar 2 – 3 jam lagi, dan untuk waktu turun memerlukan waktu 4 – 5 jam.
GUNUNG CIREMAI
Gunung Ceremai mempunyai ketinggian 3.078 mdpl yang terletak di 3 Kabupaten yaitu Cirebon, Kuningan dan Majalengka di Jawa Barat. Gunung Ciremai mempunyai keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan Gunung lain di Pulau Jawa yang dekat dengan lautan. Jalur pendakian melalui jalur Timur yaitu Linggarjati. Dari terminal Cirebon, naik bus menuju Kuningan turun di Cilimus ganti kendaraan ojek atau colt menuju Desa Linggarjati. Jika ingin mendaki Gunung Ciremai sebelumnya harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari petugas jaga disana. Melalui jalur Selatan Palutungan dan melalui barat yaitu Maja meliputi ( Apui dan Argalingga )
Linggarjati – Batu Lingga = 6 – 7 jam
Batu Lingga puncak = 4 – 5 jam
NB : Air hanya ada di Cibunar ( base camp dibawah )
Jalur Apuy
Dari Bandung / Kadipaten naik colt bis jurusan Cikijing, turun dipasar Maja. Dari pasar Maja naik mobil pick-up ke Apuy. Melaporkan diri ke Pak Suljo ( penjaga Gunung Ciremai atau mantra kehutanan dan membayar administrasi Rp 3.500.
Apuy – Pos I = 1 jam
Pos I – Pos II ( perempatan Lima 2200 mdpl ) = 1 jam
Pos II – Pos III ( Tegal Mawasa 2400 mdpl ) = 1 jam
Pos III – IV ( Tegal Jamuju 2.600 mdpl ) = 1 jam
Pos IV – V ( Sanghiang Rangkah 2800 mdpl ) = 1 jam
Pos V – Gua Walet 2950 mdpl = 30 menit
Gua Walet – Puncak = 30 menit
Air dapat ditemukan antara Pos I dan Pos II. Terakhir terdapat di Gua Walet ( saat musim hujan ).
GUNUNG MERBABU
Gunung Merbabu mempunyai ketinggian 3.145 mdpl yang terletak di Jawa Tengah. Gunung Merbabu dan Gunung Lawu amat serupa, kedua gunung itu tidak mempunyai kawah yang aktif karena tergolong gunung berapi tua, dan berbentuk dataran tinggi yang lebar dan terpisak puncak – puncaknya oleh erosi dan hampir kehilangan hutan alamnya. Dari Selatan, di desa Selo kita bisa menuju ke gunung Merapi maupun Gunung Merbabu. Jalur lainnya yaitu arah utara Kopeng,yang hanya menuju Gunung Merbabu.
Yogyakarta – Magelang – Salatiga – Kopeng
Dari Kopeng kemudian perjalanan diteruskan menuju Desa Tekala, ini hendaknya para pendaki melengkapi perbekalan yang dirasa masih kurang, dan air harus dipersiapkan untuk pendakian ataupun kembalinya secara cukup, karena dalam perjalanan ini tidak ada mata air sama sekali.
Perjalanan akan melalui kebun sayur dan kebun akasia, naik terus sampai kepunggung gunung dan kita akan jumpai sebuah pondok yang telah rusak yang berada di ketinggian 2400 mdpl. Dari sini menuju puncak melalui lagi punggung gunung dan dimana dapat terlihat pemandangan yang sangat indah dengan leluasa tanpa terhalang pepohonan. Di puncak pertama terdapat sebuah pondok untuk mengukur cuaca yang berada pada ketinggian 2.800 mdpl. Dari sini kita akan menuju puncak tertinggi yang sudah terlihat jelas didepan kita dengan membutuhkan waktu 1 – 2 jam perjalanan. Ditengah perjalanan ini kita akan menemui bekas kawah dan punggung gunung terjal dan curam. Total perjalanan dari Kopeng menuju puncak memakan waktu 8 jam dan turunya membutuhkan waktu 5 jam.
Apabila kita ingin mengadakan pendakian yang praktis atau pendakian marathon Merapi – Merbabu, kita bisa mulai dari Desa selo Kabupaten Boyolali, akan tetapi mendaki Gunung Merbabu dari Desa selo cukup terjal dan melelahkan. Lagi pula kita harus mendaki sebuah gunung lagi yang tingginya hampir sama dengan puncak gunung Merbabu. Tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Total perjalanan ke puncak Merbabu 6 – 7 jam, dan turunya 5 jam.
GUNUNG LAWU
Gunung Lawu terletak di perbatasan antara jawa Tengah dan Jawa Timur yang mempunyai tiga puncak yaitu : Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah yang merupakan puncak tertinggi, dengan ketinggian 3245 mdpl, gunung ini dekat dengan kota dan jalan raya, sehingga lebih mudah dicapai bagi para pendaki untuk mendaki Gunung Lawu.
Surabaya – Madiun – sarangan terus ke Cemorosewu. Atau dari Surakarta – Tawangmangu, ganti colt jurusan Sarangan dan berhenti di Cemorosewu.
Di Cemorosewu kita dapat melaporkan diri ke PERHUTANI serta melengkapi perbekalan pendakian. Dalam pendakian dari Cemorosewu menuju puncak, kita akan menjumpai 4 pondok pada ketinggian berturut – turut, yaitu 2.100 mdpl, 2.300 mdpl, 2.500 mdpl, 2.800 mdpl dan pasanggrahan Argo Dalem pada ketinggian 3.100 mdpl.
Puncak Gunung Lawu berupa dataran yang berbukit – bukit, serta masih banyak dijumpai sisa – sisa kawah yang telah lama tidak aktif. Dari puncak kita bisa menikmati panorama yang sangat menawan juga lembah tawangmangu dan sarangan dengan danaunya yang indah.
Dari cemorosewu menuju puncak memakan waktu antara 7 – 8 jam, sedangkan waktu turun membutuhkan 4 jam. Mata ait dapat kita jumpai sebelum pertigaan pesanggrahan Argo Dalem, 1 – 2 jam perjalanan dari pondok terakhir.
GUNUNG ARJUNO – WELIRANG
Puncak Gunung Arjuna dan Gunung Welirang terletak pada satu gunung yang sama. Gunung Arjuna mempunyai ketinggian 3.339 mdpl, sedangkan Gunung Welirang mempunyai ketinggian 3.156 mdpl. Gunung Arjuna dapat didaki dari berbagai arah : arah Utara ( Tretes ) melalui Gunung Welirang, dari arah Timur ( Lawang ) dan dari arah Barat ( Batu Selekta ).
Surabaya – Malang turun di pandan – Tretes.
Dari Pos PHPA Tretes kita dapat langsung mendaki Gunung Welirang atau berbelok kekiri langsung kearah Gunung Arjuna. Perjalanan dari pondok menuju puncak Welirang membutuhkan waktu antara 3 – 4 jam dengan trek melalui hutan cemara dan jalan berbatu. Di bawah puncak welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes sampai ke puncak welirang memakan waktu sampai 7 – 8 jam.
Bila kita akan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Arjuna maka setelah kita sampai di puncak Welirang kita berjalan turun 10 menit tepatnya kearah selatan. Hutan yang dilalui adalah hutan cemara dengan melewati satu jurang dan pinggiran Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II setelah berjalan 6 – 7 Jam kita akan sampai di puncak gunung Arjuna. Tetapi sebelunya kita akan melewati tempat yang dinamakan “ Pasar Dieng “, ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuna dan terdapat batu – batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanah rata yang agak luas. Dari sini menuju puncak Gunung Arjuna hanya memakan waktu 10 menit. Untuk mencapai Gunung Arjuna dari Gunung Welirang memakan waktu 5 – 6 jam. Puncak Gunung Arjuna disebut “ Puncak Ogal – Agil “ atau “ Puncak Ringgil “.
Turun ke kota Lawang yaitu kearah Timur kurang lebih 6 jam
Jalur Lawang
Surabaya – Malang turun Lawang. Dari Lawang – desa Wonorejo. Disini kita dapat melapor pada petugas PHPA dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air juga kita persiapkan dari desa terakhir ini.
Dari desa Wonosari terus berjalan dan melewati kebun The Wonosari terus naik 3 – 4 jam perjalanan kita akan sampai di “ Oro – oro Ombo “. Yang merupakan tempat berkemah. Dari Oro – oro Ombo menuju puncak membutuhkan waktu 6 – 7 jam perjalanan melewati hutan lebat yang disebut “ Lali Jiwo “. Untuk menuju puncak terakhir ini, setelah kita melewati hutan Lali Jiwo ini, kita akan melalui padang rumput yang jalannya menanjak ( curam ) sekali. Mendaki puncak, kita akan melewati jalan berbatu yang sangat banyak dan menyerupai taman yang sangat indah, setelah itu kita akan mencapai puncak Gunung Arjuna.
Rute pendakian yang lain yaitu dari kota Batu lewat Selecta yang terletak disebelah Barat Gunung Welirang. Dari Kediri / Malang – Batu – Selecta – desa Kebonsari. Didesa ini kita harus menyiapkan cukup air untuk perjalanan kepuncak dan turun kembali.
Mendaki selama 5 – 6 jam akan mengantarkan kita pada punggung gunung yang menghubungkan puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuna,tepatnya sebelah tenggara Gunung kembar I. Kita masih harus menempuh perjalanan 1 – 2 jam lagi untuk menuju puncak Gunung Welirang kearah kiri atau Gunung Arjuna kea rah kanan selama 4 – 5 jam.
GUNUNG GEDE - PANGRANGO
Gunung Gede mempunyai ketinggian yaitu 2958 mdpl, sedangkan Gunung Pangrango mempunyai ketinggian 3.019 mdpl. Gunung Gede terletak di 3 Kabupaten yaiutu Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Gunung Gede dan gunung Pangrango terletak di Jawa Barat, Puncak – puncaknya terlihat dari Cibodas. Gunung Pangrango berbentuk segitiga runcing sedangkan Gunung Gede berbentuk kubah. Pendakian Gunung Pangrango dan Gunung Gede : Jalur Cibodas, Jalur Putri dan jalur – jalur Cibodas.
Dari arah Bandung naik bis jurusan Jakarta atau Bogor yang lewat puncak turun di pertigaan Cibodas, lalu melanjutkan ke Cibodas.
Pos penjagaan – Tela Biru = 20 menit
Telaga Biru – Pos Panyancangan = 30 menit
Pos Panyancangan – Air panas / Pemandangan = 2 jam
Air panas – Kandang Batu = 20 menit
Kandang Batu – Kandang Badak = 1 – 1.5 jam
Dari Kandang Badak ada dua puncak yang bisa dituju
a. Kandang Badak – Puncak Gede = 1.5 – 2 jam
b. Kandang Badak – Puncak Pangrango = 2 – 3 jam
Puncak Gede – Alun alun Suryakencana = 30 menit
Alun alun – Pos penjagaan Putri = 3 – 4 jam ( turun melalui jalur Putri )
NB : Air sepanjang Jalur Cibodas sangat berlimpah. Terakhir dapat ditemui di Kandang Badak.
Dari Bandung naik bis jurusan Jakarta atau Bogor yang melalui Puncak. Turun di pasar cipanas, lalu naik angkot ke putrid.
Pos penjagaan – Buntung Lutung = 1 jam
Buntung Lutung – Alun alun Suryakencana = 3 -4 jam.
Alun alun Suryakencana – Puncak Gede = 1 – 1.5 jam
NB : Air tidak sebanyak jalur Cibodas, hanya bisa ditemui dibawah, dan di Alun – alun Suryakencana.
Catatan :
Dengan latar menjaga kelestarian alam, maka sejak agustus 2009 terdapat peraturan baru yang telah ditetapkan Kepala Balai Besar Taman Nasional Gede Pangrango
Peraturan baru tersebut meliputi :
1. Setiap pendaki wajib didampingi guide ( pemandu ) dengan tarif berkisar 175rb – 400rb/jalan ( tergantung lokasi yang akan dilewati ). Untuk jasa porter tidak diwajibkan.
2. Melakukan tes tertulis pada jam kerja atau 1 jam sebelum pelaksanaan pendakian.
3. Camping hanya dilakukan pada tempat yang telah ditentukan yaitu Kandang Batu, Kandang Badak, Alin – alun Mandalawangi, Alun – alun Barat dan Timur dan Cigeber. Camping selain dilokasi no. 3 diatas tidak diijinkan dan dianggap illegal bila dilakukan. Bila hal ini dilakukan, maka akan ditindak oleh petugas sesuai sanksi yang berlaku .
4. Pemeriksaan barang bawaan saat pergi dan pemeriksaan sampah bawaan saat pulang.
5. Wajib menerima blanko temuan satwa saat pergi dan menyerahkan blanko temuan satwa saat pulang.
6. Selain datang langsung dan via telepon, booking juga dapat dilakukan secara on line dengan mengisi formulir yang bisa di download, kemudian di fax ke ( 0263 )512776 atau di e – mail ke info@gedepangrango.org. Booking diharuskan membayar sebesar 30 % dari biaya total. Untuk lebih jelasnya. Silahkan hubungi kantor balai besar TNGGP No telepon/fax kantor balai besar TNGGP : ( 0263 ) 512776 / 519415.
Pendakian ketaman Nasional Gunung Gede Pangrango saat ini harus dengan system booking, dimana para pendaki mencatatkan diri minimal 3 hari sebelum pendakian dikantor TNGP Cibodas ( untuk semua jalur ). Dengan persyaratan membayar karcis masuk disertai fotocopy KTP asli yang masih berlaku. Pendakian dilakukan minimal 3 orang dalam 1 group.
GUNUNG SALAK
Gunung Salak mempunyai ketinggian 2.211 mdpl. Gunung ini dapat didaki dari beberapa jalur diantaranya jalur yang umum sering dipakai adalah jalur dari Wana Wisata Cangkung Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, dari Cangkuang ini ada 2 jalur yakni jalur lama yang menuju puncak Gunung Salak 1 dan jalur baru menuju kawah ratu. Jalur yang penuh dengan nuansa mistik. Untuk berjiarah adalah jalur dari Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Jalur Cangkuang Cidahu
Jakarta naik bis jurusan Sukabumi atau kereta api dari Bogor jurusan Sukabumi turun di Cicurug.
Dari Cirurug naik angkot jurusan Cidahu.
Dari bumi perkemahan – Shelter I = 1 jam
Shelter I – Shelter II = 1 jam
Shelter II – Shelter III = 1 jam
Shelter III – Shelter IV = 1 jam
Shelter IV – Shelter V = 1 jam
Shelter V – Shelter VI = 1 jam
Shelter VI – Shelter VII = 1 jam
Shelter VII – Puncak = 30 menit
· Menuju Kawah Ratu
Dari Shelter IV masih diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk menuju Kawah Ratu. Kawah ini terdiri dari 3 kawah, Kawah Ratu paling besar, Kawah Paeh ( Kawah mati ), Kawah Hurip ( Kawah Hidup ). Kawah Ratu termasuk kawah aktif dan secara berkala mengeluarkan gas berbau belerang.
Jalur Giri Jaya ( Curug Pilung )
Puncak gunung Salak dapat melalui Jalur Giri Jaya dengan waktu tempuh sekitar 5 – 8 jam perjalanan. Jalur ini tepatnya berada di Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan cidahu , Kabupaten Sukabumi. Untuk menuju Desa giri jaya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan ojek dari Cicurug dengan ongkos berkisar Rp 7.500,- atau pendaki dapat berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan. Tidak ada kendaraan umum yang menuju Desa Giri Jaya sehingga tempat ini tidak begitu dikenal.
· Cicurug ( Jakarta – Sukabumi )
· Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu
· Pertapaan Eyang Santri
· Perkebunan Damar
· Hutan Tropis
· Makam Pangeran Santri
· Shelter VII
· Puncak Gunung Salak 1
Jalur Giri Jaya ( Cisaat – Cicurug )
Jakarta – Sukabumi turun di Cicurug, kemudian disambung dengan menggunakan mobil angkot ke desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi yang hanya ada di pagi hari. Dapat juga ditempuh dengan menggunakan kendaraan ojek yang ongkosnya berkisar Rp 10.000.- bila ingin berjalan kaki dapat memakan waktu sekitar 3.5 jam.
· Cicurug ( Jakarta – Sukabumi )
· Cicurug – Cisaat
· Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu
· Gapura pintu masuk Gunung Salak
· Kebun dan persawahan
· Hutan tropis
· Makam Pangeran Santri
· Shelter VII
· Puncak Salak I
GUNUNG UNGARAN
Gunung Ungaran adalah gunung berapi yang terletak di pulau Jawa, dengan ketinggian 2.050 mdpl. Ada tiga jalur pendakian untuk menuju puncak Ungaran yaitu : Gedong Songo atau biasa di sebut Candi Sembilan dan Jimbaran.
Gunung Ungaran termasuk gunung berapi tipe strato, gunung ini memiliki tiga puncak yaitu : Gendol, Botak dan ungaran sebagai puncak tertinggi, dari puncak gunung ini, jika memandang ke Utara akan terlihat laut Jawa sedangkan jika membalikan badan akan terlihat jajaran ( dari kiri ke kanan ) Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Kendalisodo dengan Rawa Peningnya, Gunung Sumbing dan Gunung Perahu. Terdapat pula beberapa Air Terjun diantaranya Curug Semirang dan Curug Lawe, juga terdapat Gua terkenal peninggalan Jepang yang disebut Gua Jepang yang berada 200 m sebelum puncak Ungaran atau berada sekitar perkampungan Promosan ( Perkampungan para pemetik teh ).
Jalur pendakian dari Jakarta menuju Ungaran : dari Jakarta menuju st. Senen menuju Semarang St. Poncol, dari St. Poncol naik bis menuju Pasar Jimbaran ( turun di pasar Jimbaran ) atau Candi Gedong Songo dengan biasa Rp. 10.000/orang, dilanjutkan dengan menuju Pos pertama untuk pendaftaran pendakian.
GUNUNG CIKURAI
Gunung Cikurai adalah Gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Gunung Cikurai mempunyai ketinggian 2.818 mdpl dan merupakan Gunung tertinggi ke empat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang dan Dayeuh Manggung. Untuk mencapai Cikurai dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung, Tasikmalaya atau Jakarta menuju terminal Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian ( Cikajang, Boyongbong atau Dayeuh Manggung ). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan Karakteristik masing – masing. Jalur Bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat tiba dipuncak. Jika anda bukan warga Jabar mendaki Gunung Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan keduanya menawarkan medan pendakian yang menarik, karena letaknya paling tinggi di Kabupaten Garut.
Perjalanan dimulai dari terminak Garut menuju pertigaan Cigarungsang, dibutuhkan waktu 3 – 4 jam untuk menuju pos pemancar melalui perkebunan teh, lalu dilanjutkan dengan mendaki tanjakan terjal dan menembus hutan lebat yang berlumut, dari sini dibutuh kan waktu 2 – 3 jam untuk mencapai pos 3 ( camp area 2 ) dan dibutuhkan waktu 2 – 3 jam menuju puncak Gunung cikurai.
Atau dari Jakarta – Singaparna turun di Cigarungsang menuju pos pemancar melalui kebun teh, lalu dilanjutkan dengan mendaki tanjakan terjal dan menembus hutan lebat, dari sini dibutuhkan waktu 2 – 3 jam untuk mencapai pos 3 ( camp area 2 ) dan dibutuhkan waktu 2 – 3 jam menuju puncak Gunung Cikurai.
GUNUNG PAPANDAYAN
Gunung Papandayan adalah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya dikecamatan Cisurupan dengan ketinggian 2.622 mdpl. Gunung ini sangat terkenal dikalangan pendaki khusnya pendaki pemula selain itu gunung ini juga memiliki kawah belerang yang masih aktif dan masih rimbunnya padang Eidelweis yang luasnya mencapai puluhan are.
Perjalanan dapat dilalakukan dari Jakarta menuju terminal Baranangsiang,Bogor dengan menaiki bis Jakarta – Bogor ( Baranangsiang ) menuju Garut dengan perjalanan kurang lebih 5 jam perjalanan, dari terminal Garut menuju Cisurupan, sebuah desa di kaki gunung Papandayan dari sini kita harus naik ojek atau mobil bakmenuju pos pendakian untuk mendaftarkan diri dengan menyerahkan foto copy KTP dan biaya pendaftaran Rp 20.000.-/ orang. Tidak perlu kawatir untuk persiapan bahan logistic atau sarapan karena terdapat banyak warunu – warung dilokasi ini. Pendakian baiknya dimulai pada jam 8 pagi, hal ini untuk mempermudah kita menikmati keindahan alam liar Gunung Papandayan.
Setelah melaporkan diri dan packing, pendakian dimulai melewati sisi kawah belerang, tak usah mengkhawatirkan persediaan air karna jalur ini air sangan berlimpah, pertama pada alun – alun pertama dan parit mata air. Kedua pada alun – alun kedua yang terletak di bawah puncak Gunung Papandayan. Dalam waktu 1 – 2 jam kita akan tiba di alun – alun pertama. Alun – alun terakhir bisa dibilang masih perawan karena jarang tersentuh manusia, ini buktikan dengan bersihnya lokasi dari sampah dan masih rimbunya padang Eidlweis yang sangat luas. Namun untuk menuju kesana kita harus melewati puncak Gunung Papandayan terlebih dahulu yang masih lebatnya pohon sehingga menyulitkan pendaki untuk memilih jalur yang benar. Dari alun – alun pertama alun – alun ini dapat ditempuh dengan waktu 2 – 3 jam. Untuk turun ada dua arternatif yaitu kembali ke jalur semula atau jalur baru menuju sebelah utara Gunung Papandayan, masing – masing membutuhkan waktu 3 jam dan 6 jam.
GUNUNG GUNTUR
Gunung Guntur adalah sebuah Gunung yang terletak diwilayah Jawa Barat dengan ketinggian 2.249 mdpl.
Untuk mendaki Gunung Guntur, kita bisa melalui jalur curug Citis, yang berada dikampung Citis, Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut. Jalur ini merupakan jalur terpendek pendakian dan termudah. Jalur ini selain melewati air terjun dan curug Citis anda juga melewati penambangan pasir yang beroperasi sejak tahun 1960 an. Bila anda dari Jakarta anda bisa menaiki bus jurusan Garut. Ada dua arternatif disini, anda bisa menaiki bus jurusan Jakarta Garut yang melewati tol Cipularang, turun diterminal Garut, lalu naik angkot jurusan Cipanas, turun di gerbang kampong Citis, dengan waktu tempuh lebih singkat. Atau bisa juga menaiki bus jurusan Garut Via Puncak, langsung turun didesa Citis, dengan waktu tempuh lumayan jauh. Dari gerbang Citis anda bisa langsung menuju kampung Citis dengan menaiki ojek atau berjalan kaki, jarak tidak jauh hanya 15 menit menaiki ojek dengan tarif 10 ribuan. Ia akan mengantarkan kita kerumah kepala desa untuk meminta ijin pendakian dengan menyerahkan foto copy KTP dan uang restribusi pendaki sekedarnya biasa berkisar antara Rp. 3.000 – Rp 5.000. Setelah itu ia akan mengantarkan kita tempat yang telah disepakati biasanya sampai penambangan pasir.
Di curug Citis udara sangat sejuk dan disini pula anda harus mengisi air persediaan pendakian karena anda akan kesulitan menemui mata air disepanjang jalur pendakian, setelah curug Citis anda naik kearah padang savanna, bukan lagi jalur hutan seperti sebelumnya. Disarankan menggunakan kaos lengan panjang karena untuk menghindari sengatan sinar matahari juga melindungi dari semak dan ilalang yang tumbuh di sepanjang jalur pendakian. Medan pendakian semakin lama semakin menanjak dengan tingkat kemiringan 45 – 75 derajat. Setelah mencapai pincak pertama yang terdapat sebuah bibir kawah di sini anda bisa melihat keindahan kota Garut, dan puncak kedua dengan jelas begitu pula dengan jalurnya.
Puncak kedua juga didomisili dengan padang savanna, setelah sedikit menurun, jalur yang anda lewati akan sangat terjal dengan tingkat kmiringan 45, Tidak sampai 40 menit anda sudah bisa berada di puncak gunung Guntur ( 2.249 mdpl ).
GUNUNG PATUHA
Gunung patuha terletak di Bandung ,Jawa Barat tepatnya didaerah Rancabali, Ciwidey dengan ketinggian 2.386 mdpl. Gunung Patuha mempunyai kawah yang terkenal akan keindahan dan keunikanya yaitu Kawah Putih, Ciwidey juga terdapat situ Patenggang dan pemandian air panas Cimanggu.
Perlengkapan nafigasi peta bisa dibeli di Bakorsurtanal di Cibinong. Tepatnya di Jl. Raya Jakarta – Bogor KM. 46 Cibinong 16911, INDONESIA
Telp / fax 62 – 21 – 8753155 atau 62 – 21 – 8752062 – 63 ext 3608, 3609, 3611 dan 3103
Atau mungkin bila di Jawa Timur bisa dicoba di :
Perpustakaan Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional
Jl. Bendungan Sigura – gura No. 2 Malang
Telp : 0341 – 551431 pes, 233; fax : 0341 – 553015, 417634
Program Studi Teknik Geomatika FTSP – ITS
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111. Telp : 031 - 5929487
Mohom maaf apabila terjadi kekurangan atau kesalahan dalam isi blog ini..
Selamat Berpetualang....
Salam Rimba, Lestari Alamku...